Memahami Medan VS Kecepatan
Oleh. Ari Wahyono
Pernah saya adu kecepatan untuk menuju ke sebuah alamat di Kota Jawa Tengah. Sama sama mengendarai mobil dengan teknologi yang hampir sama.
Saat itu saya berfikir : "Siapa cepat dia menang". Dengan landasan pemikiran inilah saya kemudian bersiap diri melaju. Maka saya segera isi BBM dan kemudian melaju. Perjalanan memakan waktu 3 jam biasanya. Tak menunggu lama begitu start waktu disepakati. Saya langsung melaju.
Sejak awal saya heran, teman saya masih santai. katanya " ngapain tergesa dan cepet-cepet berangkat klo waktu tempuh dan jarak tempuh bisa kita pilih". Karena saya berfikir, " ah temenku ini mau goyang keyakinan saya" maka saya ga gubris dia.
Selama perjalanan saya fokus pada rute reguler dan menekankan pada "Speed". Kendaraan saya pacu sejadi-jadinya.....
Di akhir sesi kompetisi ini, saya heran ketika saya sudah sampai di lokasi teman saya sudah sampai 15 menit dari saya. Saya heran, dan kemudian evaluasi diri. Sambil belajar ke teman saya yang menang. Namanya kebetulan Hariadi.
"Har, gimana nih ceritakan dong. kok kamu bisa sampai lebih cepat?"
Teman saya jawab singkat namun membuat saya terperanjat sadar. Jawabannya "kamu lupa kan Ri, jarak dan waktu itu dua variabel penting. Namun dibalik keduanya ada realitas dilapangan. Belum tentu melalui track pendek waktunya singkat, jika ternyata kalau kamu melalui rute itu kamu sering berhenti dan ngerem. Juga sebaliknya, track panjang atau lebih panjang juga belum tentu membuat kita lama menempuhnya kalau kecepatan kita bisa maksimal di sepanjang perjalanan."
"Sudah ngerti?" tanya nya.
Saya spontan mengelengkan kepala. dia lanjutkan :" perpaduan keduanya, ditambah data pengalaman akan menghasilkan hasil optimal". jadi kita akan menempuh jarak dengan capaian waktu terbaik ketika :"Kita ketahui dulu medannya baru kita tentukan waktu tempuhnya dengan memperhatikan realitas. Jadi memahami medan terhadap waktu itu kita dahulukan. Kemudian setelahnya baru kita fikirkan kendaraan tercepat yg memungkinkan untuk melalui track itu."
ini karena alasan ini :
1. Ada kemacetan di jam, hari tertentu.
2. Ada kepadatan berbeda di jam dan hari tertentu.
3. Ada hambatan atau tidak di jam dan hari tertentu.
4. Keadaan jalan : Kasar halus, nanjak tidak, dll
5. Mudah tdknya dilalui. Track kelok-kelok berbeda dengan track lurus dll
Semoga bisa mawas diri, karena perjalanan baiknya direncanakan. baik perjalanan dalam arti sebenarnya maupun perjalanan lain : Perjalanan Bisnis, Perjalanan Hidup, Perjalanan KArir.
Selamat beraktivitas!!
 |
| Track di ATAS PETA beda DENGAN REALITASnya |
Pernah saya adu kecepatan untuk menuju ke sebuah alamat di Kota Jawa Tengah. Sama sama mengendarai mobil dengan teknologi yang hampir sama.
Saat itu saya berfikir : "Siapa cepat dia menang". Dengan landasan pemikiran inilah saya kemudian bersiap diri melaju. Maka saya segera isi BBM dan kemudian melaju. Perjalanan memakan waktu 3 jam biasanya. Tak menunggu lama begitu start waktu disepakati. Saya langsung melaju.
Sejak awal saya heran, teman saya masih santai. katanya " ngapain tergesa dan cepet-cepet berangkat klo waktu tempuh dan jarak tempuh bisa kita pilih". Karena saya berfikir, " ah temenku ini mau goyang keyakinan saya" maka saya ga gubris dia.
Selama perjalanan saya fokus pada rute reguler dan menekankan pada "Speed". Kendaraan saya pacu sejadi-jadinya.....
Di akhir sesi kompetisi ini, saya heran ketika saya sudah sampai di lokasi teman saya sudah sampai 15 menit dari saya. Saya heran, dan kemudian evaluasi diri. Sambil belajar ke teman saya yang menang. Namanya kebetulan Hariadi.
"Har, gimana nih ceritakan dong. kok kamu bisa sampai lebih cepat?"
Teman saya jawab singkat namun membuat saya terperanjat sadar. Jawabannya "kamu lupa kan Ri, jarak dan waktu itu dua variabel penting. Namun dibalik keduanya ada realitas dilapangan. Belum tentu melalui track pendek waktunya singkat, jika ternyata kalau kamu melalui rute itu kamu sering berhenti dan ngerem. Juga sebaliknya, track panjang atau lebih panjang juga belum tentu membuat kita lama menempuhnya kalau kecepatan kita bisa maksimal di sepanjang perjalanan."
"Sudah ngerti?" tanya nya.
Saya spontan mengelengkan kepala. dia lanjutkan :" perpaduan keduanya, ditambah data pengalaman akan menghasilkan hasil optimal". jadi kita akan menempuh jarak dengan capaian waktu terbaik ketika :"Kita ketahui dulu medannya baru kita tentukan waktu tempuhnya dengan memperhatikan realitas. Jadi memahami medan terhadap waktu itu kita dahulukan. Kemudian setelahnya baru kita fikirkan kendaraan tercepat yg memungkinkan untuk melalui track itu."
ini karena alasan ini :
1. Ada kemacetan di jam, hari tertentu.
2. Ada kepadatan berbeda di jam dan hari tertentu.
3. Ada hambatan atau tidak di jam dan hari tertentu.
4. Keadaan jalan : Kasar halus, nanjak tidak, dll
5. Mudah tdknya dilalui. Track kelok-kelok berbeda dengan track lurus dll
Semoga bisa mawas diri, karena perjalanan baiknya direncanakan. baik perjalanan dalam arti sebenarnya maupun perjalanan lain : Perjalanan Bisnis, Perjalanan Hidup, Perjalanan KArir.
Selamat beraktivitas!!
Belum ada Komentar untuk "Memahami Medan VS Kecepatan"
Posting Komentar