Sabar dan Kesabaran



يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اصْبِرُوا وَصَابِرُوا وَرَابِطُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu beruntung. ( QS. Ali Imran ayat 200 )

وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الأمْوَالِ وَالأنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ

Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, ( QS. Al Baqoroh ayat 155 )

إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ

Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas. ( QS. Az-Zumar ayat 10 )

Sabar secara etimologi berarti menahan. Sementara secara terminology, sabar berarti menahan diri dari tiga hal :

Pertama, sabar dalam ketaatan kepada Allah.
Kedua, sabar dari hal-hal yang diharamkan oleh Allah.
Ketiga, sabar terhadap takdir Allah yang tidak menyenangkan.

Macam-macam sabar
1. Sabar dalam ketaatan kepada Allah.
Hendaknya manusia sabar untuk taat kepada Allah, karena ketaatan itu berat dirasakan hati dan sulit dijalankan oleh manusia. Kadang terasa berat secara fisik, karena dalam menjalani ketaatan, manusia bisa lebih letih dan lelah. Terkadang juga di dalam ketaatan terdapat rasa berat secara financial, karena kadang ketaatan memerlukan harta seperti haji dan zakat.
Kesimpulannya adalah bahwa dalam ketaatan itu terdapat kesulitan yang dirasakan hati dan badan, maka dibutuhkan kesabaran, sebagaimana firman Allah,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اصْبِرُوا وَصَابِرُوا وَرَابِطُوا

2. Sabar dari hal-hal yang diharamkan oleh Allah
Manusia dalam hal ini harus menahan diri untuk tidak melakukan hal hal yang diharamkan oleh Allah. Karena nafsu amarah senantiasa mengajakan kita untuk melakukan hal yang buruk, maka hendaklah manusia menyabarkan nafsunya, seperti dusta dan curang dalam muamalat, minuman keras, mencuri dan dosa besar lainnya yang serupa.
Hendaklah manusia menahan diri dari hal-hal tersebut, jangan sampai melakukannya. Ini perlu kerja keras dan juga perlu menahan hawa nafsu.

3. Sabar terhadap Takdir Allah
Hendaknya manusia sabar terhadap takdir Allah yang tidak menyenangkan karena takdir Allah terhadap makhluq-Nya, ada yang sesuai dengan keinginan ,ada juga yang tidak menyenangkan.
Takdir yang sesuai dengan keinginan perlu disyukuri. Syukur merupakan ketaatan dan sabar dalam ketaatan adalah jenis sabar yang pertama. Sedangkan takdir yang tidak menyenangkan yakni tidak sesuai dengan apa yang diinginkan manusia, seperti ujian yang menimpa diri, harta, keluarga dan masyarakatnya.

Kesimpulannya bahwa ujian itu banyak macamnya dan perlu dihadapi dengan kesabaran. Hendaknya manusia menahan nafsunya dari menampakkan kekecewaan terhadap takdir Allah, baik dengan lisan, hati ataupun anggota badan lainnya.

Belum ada Komentar untuk "Sabar dan Kesabaran"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel